Wednesday, April 3, 2013

International Management and Global Strategy

   Sudah lama nih belum post... maaf buat para pelanggan setia blog ini, heheheh... saya akan tebus kesalahan ini dengan tema yang menarik untuk dibahas. seperti yang sudah tertulis pada judul diatas, saya hari ini tertarik untuk membahas tentang International management. Selain itu, kita juga akan membahas tentang global strategy dan beberapa perusahaan terkenal dan menerapkannya. Tertarik? baca seterusnya... :)

   International Management tidak pernah lepas dari kenyataan kita sedang hidup di era globalisasi. Kok bisa ya? karena kita sekarang hidup di zaman dimana kita bisa tahu segala informasi di seluruh penjuru dunia (wuss!) dalam waktu yang sekejap. tidak heran hal-hal terbaru seperti terlantiknya Presiden Amerika Barack Obama bisa kita ketahui langsung lewat siaran Televisi. demikian juga demam Korea alias Hallyu Wave yang sangat mudah "menjangkiti" orang Indonesia.

   Terus, hubungannya International Management sama Hallyu wave apaan?

   Hubungannya ialah, dengan adanya globalisasi, management sekarang juga harus terfokus padanya. hal ini berarti, management yang dilakukan harus berpusat pada globalisasi itu sendiri karena dunia sekarang tanpa  batas dan management harus bisa memenuhi demand tersebut. ada beberapa model management yang berfokus pada globalisasi, dan beberapa diantaranya sudah kita kenal sekarang. tentunya pembaca sudah mengenal tentang franchising bukan? pada blog berikutnya, saya akan membahas tentang macam-macam model dari management ini, tetapi sekarang kita akan bermain dahulu dengan Global Strategy. Tertarik? lanjuuuuttt....

   Apa itu Global Strategy?

   Global Strategy adalah strategi yang digunakan oleh sebuah organisasi, yang dimananya tentu menjalankan sebuah bisnis, untuk memenuhi jawaban dari globalisasi. Berikut akan saya bahas mengenai berapa banyak strategi yang ada dan siapa saja yang menerapkannya.
   Global Strategy, pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu pressures for global integration atau bisa dengan mudah kita sebut sebagai tekanan untuk "efisiensi" dan pressures of local responsiveness atau tekanan untuk "diferensiasi produk. Berikut adalah alasan-alasan dibalik kedua ide tersebut.


   Global Integration

   Global Integration, atau bisa kita sederhanakan sebagai "efisiensi" didorong oleh sebuah kebutuhan yang sangat vital, yaitu kebutuhan perusahaan tersebut untuk mengurangi biaya dalam beroperasi. Beberapa hal lain yang juga mempengaruhi adanya keputusan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dunia pasar dan juga dorongan karena adanya pesaing yang memiliki Global strategy.

Local Responsiveness

Local Responsiveness didorong oleh kebutuhan dimana setiap daerah dan negara memiliki selera masing-masing. Tentunya sebagai suatu perusahaan Global, anda mencoba untuk memenuhinya. selain itu, juga ada perbedaan budaya antar negara asal dari suatu perusahaan dengan negara yang ditujunya, terlebih lagi juga mekanisme pasar dan menyebaran barang yang ada. yang terakhir, pemikiran ini didorong dengan adanya pemahaman bahwa aturan "main" setiap negara juga berbeda dalam menjalankan ekonomi.

Kok ribet ya? ada contohnya engga? Ada sabar, ini masih diketik :p

Lalu, adakah contoh riil dari apa yang barusan saya ketik panjang lebar? tentu ada. sebenarnya, dunia sudah membagi menjadi 4 golongan, masing-masing mengikuti kriteria bagaimana mereka melakukan kedua hal diatas. berikut adalah tabelnya.


Global Strategy (fe.petra.ac.id)

Bagi yang kurang mengerti Inggris akan saya terjemahkan.... XD


International

International merupakan tahap yang paling rendah untuk suatu perusahaan global. Pada tahap ini, perusahaan baru mencapai "efisiensi" yang rendah dan "diferensiasi produk" yang rendah. adakah contoh perusahaan riilnya? tentu saja ada. perusahaan asli Indonesia (wow!) yang terkenal dengan mie instannya, biasa kita panggil si mie tersebut Indomie, yang juga merupakan anak dari Indofoof adalah contohnya. Indofood, menjadi perusahaan global ketika ia berhasil mengirim produknya keluar negeri dan membuatnya dikenal masyarakat. tetapi, kita bisa melihat, Indofood belum melakukan "efisiensi" karena produk yang dieskpor kenegara luar berasal dari indonesia, dan harus menggunakan kapal untuk dikirim kenegara lain. hal ini sangat tidak efektif, mengingat biaya angkut dan operasional kapal yang tidaklah murah. selain itu, "diferensiasi produk" dari indofood juga tidak ada. Indofood tidak mengikuti kebutuhan masyarakat setempat untuk kemudian dijawab dengan inovasi barang, tetapi Indofood langsung ekspor Indomie, kecap manis, sambal indofood dan berbagai "anaknya" kenegara yang dituju. nah, sudah jelaskan?


Multinational

Multinational, berada pada tempat kedua, dengan adanya "efisiensi" yang masih rendah, tetapi sudah melakukan "diferensiasi produk" yang tinggi. contoh paling pas adala restoran cepat saji dengan lambang "M" berwarna kuning. yep! McDonald's merupakan contoh yang sangat konkret untuk ini. McDonald's menyesuaikan produknya dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. McD Menjual ayam goreng karena masyarakat indonesia suka ayam goreng, sedangkan di India mereka jelas tidak menjual daging sapi karena sapi dianggap suci. Tetapi, tetap saja McD melakukan pemborosan yang jelas lawan kata dari efisiensi, seperti bumbu yang harus dari McD pusat, kertas bungkus dan kartonnya yang diproduksi di pusat baru kemudian didistribusikan, yang sekali lagi seperti lagu.... "cintaku berat di ONGKOS" alias ongkos angkuy yang mahal. XD


Global

Global, ditempatkan pada posisi ketiga, karena tingginya level efisiensi mereka dalam melakukan setiap tindakan dari produksi hingga pemasaran. mengapa lebih baik daripada multinasional? karena keputusan bisnis harus seputar biaya yang dipakai, semakin efisien semakin bagus. Contohnya siapa? karena saya penggemar Korea, saya ngambil contohnya dari Korea pula, hehehehe... Samsung adakah pemenangnya! Samsung, dalam membuat semua produknya, mengutamakan efisiensi dalam memproduksi setiap komponen barangnya. Ambil contoh casing Galaxy tabnya. Casingnya dibuat di Afrika Selatan, dimana pabriknya butuh tenaga kerja yang banyak dalam memproduksinya, dan di Afrika Selatan tenaga kerja tidaklah mahal, tentunya tidak mahal dibandingkan tenaga kerja Korea Selatan dan Amerika XD. kemudian, untuk chipnya mereka melakukannya di Finlandia(klo ga salah) karena chip-chip terbaik berasal dari negara tersebut, dan teknologi mesin yang memproduksi sangatlah efisien. untuk perakitan dan pemasaran, Samsung mempercayakan Cina karena Cina sangatlah besar pangsa konsumennya, seta dengan mudah dapat mencapai semua daerah dengan ongkos kirim yang murah. Tapi, kita tidak menemukan beda desain dari setiap produknya. Galaxy tab dari ujung Korsel sampai Amerika pun sama, tidak ada perbedaan soal warna dan bentuk. tidak ada pula usaha pembentukan ulang karena terbentur dengan adat istiadat suatu negara. Walau demikian, tetap saja kita jatuh cinta pada desainnya yang memikat dan harga yang miring.. hahaha....


Transnational

Ibarat kupu-kupu yang sudah sempurna, Transnasional telah sempurna karena memang dia adalah bentuk yang terbaik, dimana terjadi efisiensi yang sangat bagus dan diferensiasi produk yang besar di setiap negara yang dituju. Hayooo, ada ga ya contohnya? ada lahhh! namanya General Electric.
Hah? apaan tuh? tukang listrik? bukan lah!! hahahaha.
General Electric, pertama kali didirikan oleh sang penemu lampu, Thomas Alva Edison. kemudian, setelah beberapa kali berganti kepemimpinan, suatu kali CEO Jack Welch berpengaruh di GE melakukan gebrakan, yaitu dengan menutup semua  cabang industri yang tidak mendatangkan keuntungan, dan kemudian mulai efisiensi dari setiap perusahaan yang mendatangkan keuntungan. "Warisan"nya bisa kita lihat sekarang, dimana General Electric merupakan supplier kepala kereta terbesar dunia, dan lebih hebatnya lagi, kepala kereta yang dibuat ada berbagai macam bentuk, menyesuaikan negara yang memesan dengan cara GE membuat 6 model kepala, mencocokkan dengan desain rel dan keadaan lingkungan setiap negara. kita juga kenal General Motors kan? GM juga anak perusahaan General Electric yang fokusnya pada mobil. pernah dengar merek Peugeot dan Chevrolet kan? kedua merk ini merupakan ciptaan GM dan keduanya berjaya di pangsa pasarnya, dengan Peugeot di Prancis dan Chevrolet di eropa dan Amerika.


Jack Welch berkata, "If you're not the first or the second in that business, sell it!" yang artinya jika anda bukan orang yang pertama atau kedua di bisnis itu, juallah! yang juga berarti anda jangan membuang waktu untuk bersaing ketika anda merupakan pendatang baru, karena sudah pasti anda tidak efisien dan tidak mungkin ada inovasi baru

So, dapat ilmu baru kan? tunggu post selanjutnya! semoga bermanfaat! :)

-Mr. Great M 05'-

1 comment:

  1. This such a nice article!
    Many thanks greatestmanager..
    U help me to understand the concept clearly :D

    ReplyDelete